More
    BerandaTerkini7 Strategi Pemula untuk Menjadi Food Vlogger

    7 Strategi Pemula untuk Menjadi Food Vlogger

    Umumnya orang di zaman sekarang dalam mengunjungi tempat makan butuh untuk melihat rekomendasi dari konten di media sosial. Orang akan melihat ulasan makanan tersebut dan aneka menu yang tersedia dari konten para food vlogger. Food vlogger biasanya akan menampilkan detail dari rasa makanan, harga, lokasi, dan sebagainya. Konten dari food vlogger ini mampu memancing viewers penasaran dengan makanan yang ditampilkan.

    Kini di media sosial mulai bermunculan food vlogger dengan konten makanan yang variatif. Banyak yang tergiur untuk menjadi food vlogger karena ada keuntungan yang diperoleh. Sebagai contoh, mendapatkan info lebih dulu tentang restoran dan menu terbaru, menambah relasi, berkesempatan meliput proses memasak di dapurnya, membuka peluang endorsement dan mendapatkan penghasilan. Dengan keuntungan yang menarik tersebut, tidak ada salahnya bagi kita yang memiliki hobi kulineran dan gemar membuat konten untuk mencoban peruntungan menjadi food vlogger.

    Adapun 7 strategi pemula yang bisa dilakukan untuk menjadi food vlogger, antara lain:

    1. Siapkan peralatan yang mendukung

    Pertama siapkan peralatan untuk membuat konten terlebih dahulu. Misalnya tripod, kamera, mikrofon, peredam kebisingan dan pencahayaan. Jika belum memiliki semua peralatan konten tersebut tidak perlu khawatir, cukup menggunakan kamera dari ponsel saja. Pelajari teknik cara mengatur perekaman menggunakan ponsel agar bisa lebih maksimal. Bila ternyata semakin lama konten berkembang dan menghasilkan, barulah investasi di peralatan konten yang lebih canggih.

    1. Tentukan tema dan target pasar yang dipilih

    Carilah tema kuliner yang sesuai dengan passion diri kita. Tema yang cukup dikuasai dan punya wawasan yang cukup di bidang tersebut. Sebagai contoh konten akan fokus pada tema makanan khas Indonesia, jajanan kaki lima, makanan luar negeri, makanan sehat, dan lainnya. Dengan fokus pada tema tertentu maka akan mudah mendapatkan target pasar penontonnya.

    1. Lakukan riset tempat yang akan dikunjungi

    Sebelum mengunjungi restoran cobalah untuk riset di internet mengenai tempat tersebut. Riset bisa dilakukan dengan mencari artikel, melihat konten food vlogger lain, melihat ulasan di google maps. Cari tahu juga waktu buka dan tutup dari restoran tersebut sehingga ketika berkunjung ke sana sudah menentukan waktu yang tepat.

    Susun juga rencana yang matang tentang info yang ingin digali dari resto, sejarah makanan, proses memasak, harga makanan, menu yang akan dicicipi. Biasanya semakin banyak menu yang ditampilkan akan membuat penonton penasaran untuk melihat konten video sampai selesai. Persiapkan juga script video dan cara menyampaikan informasi kuliner agar lebih menarik.

    1. Pelajari teknik video dan editing

    Sebagai food vlogger pemula, pelajari teknik merekam dan cara editing video sederhana di youtube. Gunakan aplikasi editing gratis yang ada di internet. Pelajari sambil praktek membuat konten makanan agar terbiasa dengan teknik merekam dan mengedit video.

    Amati juga cara food vlogger profesional dalam pengambilan sudut gambar, tapi dilarang meniru persis perekaman secara keseluruhan karena itu termasuk plagiat. Tetap lakukan modifikasi saat perekaman konten dan sesekali sisipkan konten atau efek yang lucu agar lebih menghibur. Jika sudah semakin rutin membuat konten kuliner, gunakan aplikasi editing video yang berbayar agar lebih banyak fitur yang bisa diexplore.

    1. Bagikan video ke media sosial

    Setelah selesai membuat konten video, jangan lupa untuk dibagikan ke semua media sosial yang dimiliki. Manfaatkan media sosial yang dimiliki untuk membagikan konten yang dibuat. Ajak keluarga, teman dan saudara terdekat untuk melihat konten kita dan minta saran dari mereka. Rutin lakukan menjawab komentar dari pengikut di media sosial agar konten semakin interaktif. Bergabung di komunitas food vlogger juga bermanfaat untuk menambah relasi dan wawasan kita seputar dunia konten kuliner.

    1. Konsisten dalam membuat konten

    Menjadi food vlogger memang membutuhkan proses yang tidak cepat dalam menjalankannya. Butuh niat yang kuat dan konsisten dalam melakukannya. Bila dalam beberapa bulan, akun konten kuliner belum juga berkembang. Cobalah untuk evaluasi konten dan minta pendapat mentor yang sudah berpengalaman di media sosial. Tetap bersabar, tambah wawasan dan pelajari hal yang sedang tren, berlatih terus membuat konten yang berkualitas.

    Setelah mengetahui keenam strategi yang bisa dilakukan pemula untuk menjadi food vlogger diharapkan dapat menjadi insight bagi kita yang ingin menekuni dunia tersebut. Memang butuh  niat, kerja keras dan konsisten dalam membangun sebuah serta membuat konten makanan yang berkualitas. Tidak perlu risau bila dalam perjalanan membutuhkan waktu beberapa bulan bahkan tahun untuk berkembang. Hal yang terpenting tetap semangat, cari mentor yang berpengalaman dan bergabung dengan komunitas agar mendapat saran yang membangun. Mudah-mudahan dengan itu semua akan menemukan jalannya untuk dilirik suatu brand dan  mendapatkan penghasilan dari konten makanan tersebut.

     

     

     

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Must Read

    spot_img